Dwiya Putri Rahmania 2014. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Sate Khas Ponorogo



  TAK sulit menemukan santapan sate di Ponorogo, Jawa Timur. Bahkan, sebuah jalan di sana dinamakan gang sate karena dipenuhi dengan ratusan penjual sate ayam.

Adalah Gang Sate yang berada di Kelurahan Nologaten, Kecamatan Ponorogo, Jawa Timur yang sepanjang jalannya dipenuhi puluhan warung makan penjual sate ayam. Meski Lebaran usai, penggemar kuliner khas Ponorogo ini masih memadati warung.

Salah satu warung sate ayam yang terkenal adalah warung makan Tukri sobikun. Di warung ini, pengunjung bisa menikmati sepiring sate ayam dan lontong/ dengan harga terjangkau, namun dengan rasa gurih, daging yang lembut, dan sambal tidak terlalu pedas.

Ketenaran warung sate ayam ini tidak hanya di Ponorogo. Sate ayam ini menjadi langganan dari Istana Negara sejak jaman Presiden Soekarno. Kini, foto kunjungan Presiden SBY dipampang di dinding rumah makan ini.

Sate ayam ini

berbeda dengan sate ayam pada umumnya. Bila sate ayam umumnya dipotong-potong kecil lalu ditusuk berjajar, tapi di warung makan ini, daging ayam dipotong kecil memanjang, kemudian ditusuk. Satu tusuk hanya terdiri dari satu potongan kecil memanjang.

Sate dihidangkan bersama lontong dan disiram bumbu yang terbuat dari kacang dan bawang yang sudah ditumbuk halus. Resep unik inilah yang menjadikan sate ayam Tukri Sobikun bisa bertahan lebih dari tiga generasi.

Tukri, penjual sate ayam saat ini adalah cucu dari Sobikun yang berjualan sate saat jaman Belanda. Saat Lebaran kemarin, warung sate ini kewalahan melayani pembeli. Sebanyak 500 ekor ayam dipotong tiap hari/ ntuk diolah menjadi 30 ribu tusuk sate. Pengnjung juga bisa membawa pulang sate ayam ini sebagai oleh-oleh Lebaran karena bertahan hingga tiga hari.

Penasaran dengan Gang Sate? Tak ada salahnya singgah di Gang Sate, Ponorogo.

Sumber :  Di Akses pada Tanggal 8 Oktober 2014 jam 11:20

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar